Senin, 04 November 2013
Politik dan Bahasa
Politik
dan Bahasa
·
Besar kekuatan bahasa dalam kehidupan
politik
kekuatan bahasa dalam kehidupan politik sangat
besar, karena siapapun yang menguasai bahasa akan mempunyai kekuasaan. Bahasa
digunakan dalam bidang politik supaya membuat kesan yang dapat dipercaya baik
untuk politikus tersendiri maupun seluruh partai politik. Bahasa juga alat yang
paling penting untuk menyebarkan pesan politik kepada masyarakat. Bahasa bisa
mengubah cara yang orang-orang pikir. Lewat propaganda pemerintah atau media
massa yang menguasai pendapat umum, atau di sisi lain lewat bahasa perlawanan
digunakan aktivis-aktivis,
·
Alasan pemahaman bahasa sangat
dibutuhkan dalam politik
Pemahaman bahasa sangat
dibutuhkan dalam politik karena bahasa dapat digunakan sebagai alat dalam berpolitik,
alat yang bisa digunakan untuk menbujuk, memberitahu dan mencela. Hal ini
berkaitan dengan bagaimana pemerintah menyakinkan masyarakat tentang
kebijaksanaannya, dan juga bagaimana masyarakat menanggapi keputusan itu. Bahasa sangat penting dalam politik, sebagai
aspek yang kuat sekali, juga terbuka, bisa digunakan baik oleh orang yang
berkuasa maupun orang biasa yang melawannya. Alasan mengapa bahasa begitu kuat
pengaruhnya adalah karena bahasa bisa merubah pendapat orang. Bahasa bisa
digunakan untuk mendalangi masyarakat, terutama dalam bidang politik sebab
pidato atau argumen yang bagus bisa menyakinkan penduduk khalayak tentang
isu-isu penting.
·
Tokoh pemikir bahasa dan politik
-
Tokoh pemikir bahasa
·
Robin Dunbar, 1996 : “Language
evolved as an ultra-efficient means of distinguishing allies from enemies and
of rooming allies and potential allies”. (Bahasa berkembang sebagai ultra-efisien berarti sekutu membedakan dari musuh dan
sekutu sekamar dan
sekutu potensial.)
·
Jean-Louis Dessalles, 2000 : “We humans
speak because a fortuitous change profoundly modified the social organisation
of our ancestors. In order to survive and procreate they found themselves
needing to form coalitions of a considerable size. Language then appeared as a
means for individuals to display their value as members of a coalition”. (Kita manusia
berbicara karena perubahan kebetulan sangat dimodifikasi organisasi sosial
nenek moyang kita. Dalam rangka untuk bertahan hidup dan berkembang biak mereka
menemukan diri mereka perlu untuk membentuk koalisi dengan ukuran yang cukup
besar. Bahasa kemudian muncul sebagai sarana bagi individu untuk menampilkan
nilai mereka sebagai anggota koalisi).
·
Aristoteles, 1885: “Hence it is evident
that the state is a creation of nature, and that man is by nature a political
animal … Now, that man is more of a political animal than bees or any other
gregarious animals is evident. Nature, as we often say, makes nothing in vain,
and man is the only animal whom she has endowed with the gift of speech”. (Oleh karena itu
jelas bahwa negara adalah ciptaan alam, dan bahwa manusia adalah dengan sifat
binatang politik ... Sekarang, pria yang lebih dari hewan politik daripada
lebah atau hewan lainnya adalah suka hidup berkelompok jelas. Alam, seperti
yang kita sering mengatakan, tidak membuat sia-sia, dan manusia adalah
satu-satunya hewan yang ia telah dianugerahi dengan karunia berbicara).
·
John
E. Joseph, 2006 : “It is concerned with how we use language to organise our
social existence, at any level from the family up to that of the state, and
also with how this activity shapes the way we conceive of the language itself”.
(Hal ini berkaitan
dengan bagaimana
kita menggunakan bahasa untuk
mengatur keberadaan sosial kita,
pada setiap tingkat dari keluarga
sampai ke negara,
dan juga dengan bagaimana kegiatan ini
membentuk cara kita memahami bahasa itu sendiri).
-
Tokoh pemikir politik diantaranya : Aristoteles : Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama,
Adam Smith, Cicero, Friedrich Engels, Immanuel Kant, John Locke : Kekuasaan politik, menurut Locke, adalah suatu keadaan alamiah
(state of nature) yang di dalamnya terdapat hukum alam yang tidak lain adalah
hukum Tuhan yang mengatur keadaan alamiah, Karl Marx, Lenin, Martin Luther, Max
Weber, Nicolo Machiavelli :
Tujuan utama berpolitik bagi penguasa adalah mengamankan kekuasaan yang ada
pada tangannya. Baginya, politik dan moralitas merupakan dua bidang yang
terpisah, dan tidak ada hubungan satu dengan yang lain. Dalam urusan politik,
tidak ada tempat membicarakan masalah moral. Hanya satu hal yang penting ialah
bagaimana meraih sukses dengan memegang kekuasaan. Kaidah etika politik
alternatif bagi Machiavelli adalah: tujuan berpolitik adalah memperkuat dan
memperluas kekuasaan, Rousseau,
Samuel P Hunrington, Thomas Hobbes : Politik, yang adalah
refleksi atas institusi-institusi social, Antonio Gramsci, Harold Crouch, Douglas E Ramage, Harold
Laswell : Politik menyangkut “who gets what, when, and how”, Miriam Budiardjo : Politik
adalah bermacam-macam kegiatan dari suatu sistem politik (negara) yg menyangkut
proses menentukan tujuan-tujuan dari sistem indonesia dan melaksanakan
tujuan-tujuan itu.
·
Hubungan
antara bahasa dan politik
Bahasa merupakan salah
satu alat politik yang saling mempengaruhi. Bahasa digunakan untuk membuat
kesan baik pada satu kalangan politikus maupun partai politik. sebagai
seseorang yang terjun ke dunia politik, diharapkan bahasa yang baik dan benar
yang dipakai sesuai dengan ketentuan yang berlaku karena sudah terlalu banyak
bahasa-bahasa yang tidak sesuai atau singkatan untuk mencari simpatisan.
Politik juga mempengaruhi bahasa karena banyak kata atau ungkapan baru yang
dikenalkan bidang politik dan ada suatu kata-kata yang artinya dirubah kata
digunakan pemerintah. Bahasa digunakan dalam bidang politik untuk banyak alasan
dan dalam bermacam-macam cara. Bahasa bisa digunakan baik orang dalam politik
atau luar struktur politik utama. Oleh karena itu, bahasa adalah terpenting
dalam politik yang diperoleh kebanyakan orang.
0 komentar:
Posting Komentar